#menuq{ font-family: Verdana; padding:10px;} .menuq a { color:yellow; border:1px #EDEEF0 solid; padding:5px; text-decoration:none;} .menuq a:hover {color:red; border:1px #000000 solid; text-decoration:none;} .menul .widget { border-bottom-width: 0;}
Foto saya
Alumni PS_SPL-IPB (Akt.III), Sekretaris HNSI Kabupaten Padang Pariaman, Ketua Alumni STIE Sumatera Barat

Welfare for All

Blog ini memuat tulisan tentang :
Sosek masyarakat pesisir, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, lingkungan hidup, mitigasi bencana, dan pemantauan pelaksanaan pembangunan di Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman


Selasa, 26 April 2011

PARIWISATA PADANG PARIAMAN ; Harapan Itu Masih Ada.

Pariwisata seharunya merupakan satu dari sekian banyak sektor andalan di kabupaten Padang Pariaman yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan keuangan daerah. Kabupaten Padang Pariaman memiliki memiliki objek wisata yang kompleks, seperti : wisata bahari, wisata tirta alam, dan wisata budaya/Sejarah.

Ketiga jenis objek wisata ini, masing-masingnya sangat berpotensi untuk dikembangkan, karena memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bila dibandingkan dengan jenis wisata lainnya maupun dengan jenis wisata yang sama  di daerah lainnya di Propinsi Sumatera Barat.


Penulis melihat selama ini SKPD terkait belum mampu mengeksploitasi potensi yang dimilikinya daerah ini. Dinas Pariwisata baru hanya sebatas euforia dengan potensi sumberdaya alam yang dimilikinya, tetapi sangat paradoks dengan kebijakan yang telah dilakukan.

Pariwisata ini bila dikelola dan dikemas dengan baik akan memberikan kecerahan terhadap pergerakan ekonomi daerah, baik langsung maupun tidak langsung pariwisata karena akan memberikan multiplier effect terhadap berbagai sektor ekonomi lainnya.

Apa yang penulis sampaikan bukan sebatas wacana atau retorika, tetapi berdasarkan kajian, dimana telah terjadi pergeseran struktur perekonomian Kabupaten Padang Pariaman dari kelompok sektor primer ke kelompok sektor tersier (analisis shift share). Walaupun demikian sektor pertanian yang berada pada kelompok sektor primer masih tetap mendominasi bila dibandingkan sektor lainnya, baik dari segi kontribusinya terhadap PDRB maupun dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Sedangkan pada kelompok sektor tersier, sektor yang yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor jasa-jasa. Secara keseluruhan yang merupakan sektor basis di Kabupaten Padang Pariaman adalah sektor pertanian, pertambangan/ penggalian, bangunan, dan jasa (sektor pariwisata berada dalam kelompok ini) karena nilai Location Quotient (LQ) nya besar dari satu.

Sektor pariwisata ini telah memberikan kontribusi terhadap PDRB, diakui  walaupun tidak begitu besar, tetapi pertumbuhan setiap tahun mengalami pertumbuhan yang signifikan, ini terlihat dari.

 Untuk pengembangan sektor pariwisata, masyarakat memberikan respon yang positif terhadap peningkatan keragaan perekonomian wilayah (Analisis AHP). Pengembangan pariwisata, dimana manfaatnya akan lebih dirasakan pada tingkat lokal, yaitu dari segi ekonomi terutama sekali peluang usaha sektor informal. Walaupun demikian pengembangan pariwisata bahari akan memberikan dampak negatif terhadap sosial budaya dan lingkungan hidup, solusinya adalah bagaimana kita bisa mengkombinasikan dengan nilai-nilai kearifan lokal.

Untuk menjadikan sektor pariwisata bahari sebagai mesin penggerak perekonomian, harus dimulai dengan penyiapan SDM, baik di tingkat Aparatur dan masyarakat, dan dimulai dengan perencanaan berbasiskan potensi daerah dan kearifan lokal, bukan berdasarkan keinginan pengambil kebijakan, selanjutnya tentu tidak dapat dipisahkan dari penyiapan infrastruktur pendukung.

Dalam hai ini perlu dilakukan penataan kepariwisataan secara menyeluruh, keterpaduan lintas sektoral yang saling menunjang dan saling menguntungkan antara skala kecil, menengah dan skala besar. Demikian juga diperlukan peningkatan pengembangan objek/daya tarik pariwisata, pemasaran dan promosi yang terencana, terarah, terpadu, dan efektif dengan memanfaatkan kerja sama regional, nasional dan internasional.
 
 Terakhir dengan keterbatasan dana keuangan daerah, pengembangan pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman akan lebih efektif dan efesien dilakukakan pihak swasta, untuk itu  pemerintah daerah harus berupaya mendorong investor swasta dengan berbagai kemudahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar